Nabi yang mulia Muhammad saw bersabda: “Setiap jiwa diwajibkan bersedekah..”, lebih lanjut beliau bersabda: “Ucapan yang baik adalah shodaqoh, menyingkirkan duri dari jalan adalah shodaqoh, setiap langkah menuju shalat adalah shodaqoh”.
Kalau kita perhatikan hadits ini, shodaqoh merupakan amalan penting yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah di muka bumi. Shodaqoh memiliki dimensi yang sangat luas, ia berlaku atas semua manusia dalam kondisi apapun, baik kaya maupun miskin. Shodaqoh bukan hanya bersifat materi, tetapi juga perbuatan baik terhadap sesama manusia. Orang kaya bisa bershodaqoh dengan materi, namun orang miskin pun bisa bershodaqoh dengan berbuat kebaikan ke sesama dan lingkungan. Ucapan yang baik, senyuman yang tulus, menyingkirkan duri, langkah menuju sholat, dan kebajikan-kebajikan lainnya termasuk shodaqoh. Jadi shodaqoh merupakan kebajikan yang universal dan bisa dilakukan oleh siapapun juga.
Betapa luasnya ladang kebajikan dalam agama islam, sehingga setiap individu bisa berpartisipasi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Kalau setiap muslim memahami makna shodaqoh ini dan berlomba-lomba mengamalkannya, maka akan tercipta hubungan kasih sayang antar manusia, empati, dan kekeluargaan. Setiap orang akan merasa bahagia saat ia bisa membahagiakan orang lain.
Nabi bersabda, “Sebaik-baiknya manusia ialah yang paling bertaqwa, mengajak kebaikan, melarang kemunkaran, serta menjaga silaturahmi”.
Balasan kebajikan tiada lain adalah kebajikan pula, ia selaras dengan kadar keikhlasan pelakunya dan pasti akan terjadi. Kalau pun tidak diterima di dunia, maka Alloh menjanjikan balasan yang sempurna di akhirat kelak. Alloh berfirman dalam QS Al-An’am 160, “Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)”.
Seorang muslim hendaklah menjadi pembuka kebajikan dimanapun ia berada, karena kebajikan adalah pintu menuju surga. Nabi bersabda,”Hendaklah kalian berlaku jujur karena jujur akan menuju kebajikan, dan kebajikan akan mengantarkan ke surga”. Betapa Pentingnya amalan shodaqoh ini, bahkan nabi mengIlustrasikan dalam sabdanya,”Takutlah kalian atas siksa neraka walaupun dengan cara bersedekah sepotong kurma, kalaupun tidak mampu, maka lakukan dengan perkataan baik”.
Kelebihan amal shodaqoh di antara jenis kebajikan lainnya, ia memiliki pahala yang tetap mengalir walaupun pelakunya sudah meninggal dunia. Nabi bersabda, “Apabila anak adam meninggal dunia, maka putuslah seluruh amalnya, kecuali sedekah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya”.
Jadi sesungguhnya, islam memberikan prioritas yang tinggi terhadap amal kebajikan yang berdimensi sosial dan kemanusiaan. Islam di masa lalu bisa memimpin peradaban dunia karena ditopang oleh akidah yang kokoh dan amalan shodaqoh yang luas. Keterpurukan umat Islam saat ini, salah satunya disebabkan kurangnya pemahaman dan pengamalan aqidah dan shodaqoh dalam makna yang sesungghunya. Maka seyogyanya, waktu hidup kita diisi dengan amalan shodaqoh sehingga memberi makna dan manfaat kepada orang lain. Dalam keyakinan islam setiap perbuatan yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh, ia akan ditulis dalam catatan pribadi dan diperlihatkan di padang mahsar kelak.
Kalau kita perhatikan hadits ini, shodaqoh merupakan amalan penting yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah di muka bumi. Shodaqoh memiliki dimensi yang sangat luas, ia berlaku atas semua manusia dalam kondisi apapun, baik kaya maupun miskin. Shodaqoh bukan hanya bersifat materi, tetapi juga perbuatan baik terhadap sesama manusia. Orang kaya bisa bershodaqoh dengan materi, namun orang miskin pun bisa bershodaqoh dengan berbuat kebaikan ke sesama dan lingkungan. Ucapan yang baik, senyuman yang tulus, menyingkirkan duri, langkah menuju sholat, dan kebajikan-kebajikan lainnya termasuk shodaqoh. Jadi shodaqoh merupakan kebajikan yang universal dan bisa dilakukan oleh siapapun juga.
Betapa luasnya ladang kebajikan dalam agama islam, sehingga setiap individu bisa berpartisipasi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Kalau setiap muslim memahami makna shodaqoh ini dan berlomba-lomba mengamalkannya, maka akan tercipta hubungan kasih sayang antar manusia, empati, dan kekeluargaan. Setiap orang akan merasa bahagia saat ia bisa membahagiakan orang lain.
Nabi bersabda, “Sebaik-baiknya manusia ialah yang paling bertaqwa, mengajak kebaikan, melarang kemunkaran, serta menjaga silaturahmi”.
Balasan kebajikan tiada lain adalah kebajikan pula, ia selaras dengan kadar keikhlasan pelakunya dan pasti akan terjadi. Kalau pun tidak diterima di dunia, maka Alloh menjanjikan balasan yang sempurna di akhirat kelak. Alloh berfirman dalam QS Al-An’am 160, “Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)”.
Seorang muslim hendaklah menjadi pembuka kebajikan dimanapun ia berada, karena kebajikan adalah pintu menuju surga. Nabi bersabda,”Hendaklah kalian berlaku jujur karena jujur akan menuju kebajikan, dan kebajikan akan mengantarkan ke surga”. Betapa Pentingnya amalan shodaqoh ini, bahkan nabi mengIlustrasikan dalam sabdanya,”Takutlah kalian atas siksa neraka walaupun dengan cara bersedekah sepotong kurma, kalaupun tidak mampu, maka lakukan dengan perkataan baik”.
Kelebihan amal shodaqoh di antara jenis kebajikan lainnya, ia memiliki pahala yang tetap mengalir walaupun pelakunya sudah meninggal dunia. Nabi bersabda, “Apabila anak adam meninggal dunia, maka putuslah seluruh amalnya, kecuali sedekah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan orang tuanya”.
Jadi sesungguhnya, islam memberikan prioritas yang tinggi terhadap amal kebajikan yang berdimensi sosial dan kemanusiaan. Islam di masa lalu bisa memimpin peradaban dunia karena ditopang oleh akidah yang kokoh dan amalan shodaqoh yang luas. Keterpurukan umat Islam saat ini, salah satunya disebabkan kurangnya pemahaman dan pengamalan aqidah dan shodaqoh dalam makna yang sesungghunya. Maka seyogyanya, waktu hidup kita diisi dengan amalan shodaqoh sehingga memberi makna dan manfaat kepada orang lain. Dalam keyakinan islam setiap perbuatan yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh, ia akan ditulis dalam catatan pribadi dan diperlihatkan di padang mahsar kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar