Senin, 06 Juni 2011

Psikologi bayi-anak2


A. Perkembangan Fisik dan Psikis Manusia Pada Fase Bayi
Pendapat para ahli membagi periode perkembangan anak usia balita menjadi 2 yaitu : Pertama, usia 0-1 tahun( masa bayi/ masa vital) dan kedua, usia 1-5 tahun(masa kanak-kanak).
1. Usia anak 0-1 tahun
Masa bayi, untuk masa ini akan ditinjau :[1]
a.       Hal-hal yang menarik perhatian
b.      Kehidupan fisik si bayi.
c.       Perkembangan alat indera si bayi
Yang sangat menarik perhatian para penyelidik pada anak saat baru lahir. Yaitu tentang tangisan bayi. Keluarnya bayi dari kandungan ibu kea lam dunia ini dimasuki dengan salam tangis.Kalau seorang bayi tidak menangis, maka dokter atau bidan yang menolongnya akan berusaha mendatangkan tangis, misalnya dengan memukulnya atau membuat kejutan agar bayi dapat menangis. Sehingga banyak pendapat tentang tangisan si Bayi adalah sebagia berikut :[2]
a.                     Sigmund Freud dan beberapa ahli psiko lain : Tangis bayi itu sebagai suatu pernyataan ingin kembalinya ke  alam embrio. Alam yang digambarkan  sebagai alam yang tenang, hangat, memberi rasa nyaman. Kelahiran itu sendiri sangat mengejutkan dan menimbulkan rasa tajut yang dinyatakan dengan menangis.
b.                     O. Ran, pengikut setia Freud : Kelahiran itu merupakan penghayatan yang traumatis. Tangis atau jeritan pertama si Bayi menunjukkan adanya kecemasan karena telah terlempar dari tempat yang terlindung  dalam kandungan.
c.                     Immanuel Kant : Tangis bayi itu adalah  suatu protes rohaniyah manusia sebagai belenggu kepancainderaan yang dideritanya.
d.                    Menurut Tinjauan Biologis : Tangis bayi pertama pertanda mulai berfungsinya jantung, paru-paru dan organ tubuh lainnya. Hal ini menunjukkan adanya tanda kehibupan seseorang. Jika bayi tidak menangis, perlu cepat diusahakan penanggulangan antara lain : memasukkan oksigen ke dalam paru-paru sebagai pancingan pernapasan, atau cara tradisional dengan dipukul pelan-pelan agar organ tubuhnya bergerak, juga cara medis lainnya. Jika gagal, maka bayi akn meninggal dunia.
e.                     Dr.Sis Heyster : Tangisan si Bayi adalah tanda bahwa ia bereaksi yang disebabkan oleh dorongan yang datang dari dalam diri sendiri.
f.                      Pendapat para ahli : bayi itu menagis karena ia mengalami perasaan tak nyaman yang disebabkan oleh peralihan yang tiba-tiba dari alam kandungan atau embrio ke dunia yang dirasakannya sangat dingin. Ternyata bayi akan berhenti menangis jika ia dibersihkan dengan air hangat dan dibalut dengan kain selimut.
Hal yang menarik perhatian tentang si bayi adalah tentang ketidakberdayaan si bayi. Yang paling nampak saat baru lahir adalah instink untuk mempertahankan kehidupan diri. Yaitu instink untuk makan dan minum. Untuk keperluan yang lain, dia sangat menggantungkan dirinya kepada lingkungannya. Kesempatan untuk mendapatkan pertolongan sebanyak-banyaknya inilah yang akan membuat si bayi tumbuh sempurna.
Ibu merupakan orang pertama yang dikenalnya, karena ibu yang selalu ada didekatnya. Dari  sinilah timbul hubungan yang sangat erat, sehingga jika ditinggal oleh sang ibu, ia akan menangis. Sekitar usia 4 bulan seorang anak sudah dapat mengenal wajah ibunya. Setelah itu, baru pada orang lain yang ikut merawatnya setiap hari. [3]
Menurut penelitian Charlotte Buhler, dalam 24 jam, 18 jam lamanya hanyalah untuk tidut bagi seorang bayi. Sedangkan waktu yang lain digunakan untuk gerakan-gerakn spontan dan reaksi terhadap rangsangan luar. Hal ini berlangsung kurang lebih dua minggu lamanya. Kemudian berangsur-angsur tidur itu berkurang dan bertambah gerakannya. Pada umur 5 bulan, waktu tidur itu hanya selama 12 jam.
Sesudah itu perkembangan anak nampak meloncat-loncat sebagai berikut :
Sampai dengan umur 6 bulan, pada saat tidak tidur ia mulai mengeluarkan suara-suara. Ia mulai tertarik dengan benda lain sebagai alat permainan dan semua benda yang dapat digapainya. Sampai dengan umur 10 bulan, ia hanya menangis bila ia merasa sakit atau lapar. Dengan orang seisi rumahnya mulai membedakannya. Ia telh mulai berusaha menjangkau apa yang dilihatnya dengan mengangkat dirinya pindah dari kedudukannya semula (merangkak). Hal itu akan berlangsung sampai umur 12 bulan, anak yang normal telah mulai dapat berjalan. [4]

Kehidupan Fisik si Bayi
Menurut Charlotte Buhler, kehidupan fisik si bayi meliputi :
a.       Detak jantung
Waktu 5 bulan sebelum kelahirannya, jantung si bayi mulai berdetak sebanyak 150 kali/ menit. Pada waktu lahir menurun tinggal 130 kali. Menit. Demikian terus menerus sehingga pada waktu umur 2 tahun, tinggal 80 kali/menit.
b.      Pernapasan
Pada waktu dalam kandungan, tentu tidak mungkin si bayi bernapas dengan paru-paru, tetapi telah menggerakkan dadnay. Pada saat kelahiran, ia mulai memerlukan zat asam. Demikian anak itu lahir, mak cairan dalam hidung dan telinganya mulai kelua. Dan sejak itu paru-paru si anak mulai melalkuakn fungsinya. Tarik napas yang pertama , terjadi pada saat anak itu menangis yang pertama.
c.       Makan dan minum
Dorongan untuk makan dan minum, telah dibawa si bayi sejak kecil. Gerak menyerap pada bayi mulai segera berfungsi. Keteraturan antara gerak penyerapan dan pernapasan segera dikuasai tanpa menjumpai kesukaran. Dalam hal ini si ibu hanya membiasakan waktunya yaitu berulang untuk tiga jam, agar organ si bayi yang berhubungan dengan makan dan minum dapat bekerja dengan teratur.
d.      Pembuangan kotoran
Organ organ ini terdiri atas gerak refleks, yang berjalan dengan baik sejak dalam kandungan. Tekanan pada usus besar menegangkan urat radikal pada perut besar yag menyebabkan lubang usus terbuka.


1. Perkembangan alat indera si bayi
Termasuk dalam hal ini ialah :[5]
a.       Perkembangan penglihatan
Pada umumnya indera anak yang baru lahir, belum dapat menerima perangsang. Matanya terbuka dan berkedip automatis dengan gerak refleksi, tapi sebenarnya belum dapat menerima rangsang cahaya. Baru pada bulan ke tujuh, si bayi dapat mengikuti sesuatu yang didekat matanay, dengan memalingkan kepalanya.
b.      Perkembangan pendengaran
Hanya dengan waktu kurang lebih 2 jam sesudah lahir, si bayi telah dapat mendengar. Yaitu sejak cairan dari lubang telinga keluar. Ini dapat dilihat bahwa a telah dapat mereaksi terhadap getaran suara, sekalipun reaksinya itu belum mengandung arti tertentu. Kepekaan menerima rangsangan suara adalah paling cepat dimilikinya. Suara yang keras dapat membuatnya terkejut, dan suara lembut dapat membuatnya tenang.
c.       Perkembangan perasa kulit
Kepekaan menerima rangsang kulit, terdapat pada bayi dan telapak kakinya. Anak lebih peka terhadap rangsang dingin daripada rangsang panas.
d.      Perkembangan pembau
Gerakan ini terjadi ketika ia mereaksikan gerakannya ketika membau saat mau minum pada ASI ibunya.
e.       Perkembangan pengenyam / perasa lidah
Dalam perkembnagan perasa lidah, si bayi tidak jauh berbeda dengan keadaan orang dewasa. Anak pada umumnya lebih senang rasa manis daripada asin.
Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik bayi berlangsung sangat cepat. Pada saat lahir bayi memiliki kepala yang sangat besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Tubuhnya bergerak terus menerus ke kiri dan ke kanan dan sering kali tidak dapat dikendalikan. Mereka juga memiliki refleks yang di dominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang.[6]
      Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adalah 20 inci atau 50 cm dengan berat 3,4 kg. Dibandingkan dengan ukuran tubuh orang dewasa, panjang bayi lebih dekat daripada beratnya: panjang bayi yang 20 inci menunjukkan lebih dari satu perempat tinggi orang dewasa. Sedangkan 3,4 kg beratnya menunjukkan hanya sebagian kecil dari berat badan orang dewasa (Seifert & Hoffung,1994).
      Setelah menyesuaikan diri dengan kegiatan makan melalui cara menghisap, menelan, mencerna, fisiknya tumbuh dengan cepat. Selama 6 bulan pertama dalam hidupnya, laju pertumbuhan lebih cepat dibandingkan masa selanjutnya. Namun, tidak semua bagian tubuh besar secara bersamaan. Tidak ada hubungan antara pertumbuhan ukuran kepala dan pertumbuhan otot(Jhonston,1978).[7]
      Selama bulan-bulan pertama hidupnya, berat badan bayi bertambah sekitar 5 hingga 6 ons per minggu. Pada usia 4 bulan, berat badan mereka naik dua kali. Pada usia akhir tahun kedua berat bayi mencapai sekitar 13 hingga 16 kg dengan tinggi sekitar 32 hingga 35 inci (Santrock, 1995). Dari 20 gigi seri, kira-kira 16 telah tumbuh  selama masa bayi berakhir. Gigi pertama muncul kira-kira pada usia 6-8 bulan. Gigi seri bawah muncul terlebih dahulu kemudian menyusul tumbuhnyagigi seri bagian atas.[8]
      Pertumbuhan otak tampak dengan bertambah besarnya ukuran tengkorak kepala. Organ keindraan berkembang dengan cepat selama masa bayi dan sanggup berfungsi dengan memuaskan sejak bulan-bulan pertama dari kehidupan. Dengan berkembangnya koordinasi otot-otot mata pada bulan ketiga maka bayi telah sanggup melihat dengan jelas. Alat indra lainnya yang juga berkembang ialah pendengaran dan penciuman.[9]
      Terlihat gerakan-gerakan spontan yang di sebut ”refleks”. Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungannya.[10] Seifert dan Hoffnung (1994), menyebutkan ada 12 gerak refleks yang dimiliki oleh anak baru lahir yaitu: pernafasan, menghisap, mencari, menelan, mengedip, biji mata, moro, memegang, penguatan leher, babinski, melangkah, dan berenang. Dua belas refleks tersebut dapat dibagi dua: Pertama, refleks survival yaitu refleks yang secara nyata berguna untuk memenuhi kebutuhan fisik bayi, terutama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Kedua, refleks primitif yaitu refleks yang tidak secara nyata berguna bagi pemenuhan kebutuhan fisik.
      Perkembangan reflek dan fungsi motorik pada bayi kemudian memunculkan serangkaian tingkah laku yang lebih kompleks. Dengan tingkah laku yang kompleks tersebut telah memungkinkan bayi sebagai makhluk biologis dapat bertahan hidup. Menurut Lerner dan Hultsch (1983), tingkah laku tersebut meliputi : pola tidur dan bangun, tingkah laku toileting, dan tingkah laku makan dan minum.
2.Perkembangan Keterampilan Motorik
Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat, dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Keterampilan motorik ini dapat di kelompokkan menurut ukuran otot-otot dan bagian-bagian badan yang terkait, yaitu: keterampilan motorik kasar ( gross motor skill) dan keterampilan motorik halus ( fine motor skill).
a.       Keterampilan Motorik Kasar
Keterampilan motorik kasar (gross motor skill), meliputi keterampilan otot-otot besar lengan, kaki, dan batang tubuh. Seperti berjalan dan melompat. Sebelum tingkah laku refleks menghilang, bayi sudah dapat melakukan beberapa gerakan tubuh yang lebih terkendali dan disengaja. Pada umur kira-kira 4 minggu, umumnya bayi dapat mengangkat kepalanya dari posisi tengkurap. Pada usia 3-4 bulan bayi dapat berguling. Dan pada usia 4-3 bulan bayi dapat menopang sebagian berat badan dengan kakinya. Pada usia 6 bulan, bayi dapat duduk tanpa dukungan. Pada usia 7 bulan dapat merangkak dan berdiri. Pada usia 10-11 bulan dapat berjalan menggunakan kursi atau meja sebagai alat bantu. Dan pada usia 12-13 bulan bayi pada umumnya dapat berjalan tanpa bantuan (Cratty,1986; Santrock,1995).
Pada usia 13-18 bulan, anak-anak yang baru belajar berjalan dapat menarik suatu mainan yang diikat dengan tali, menggunakan kedua tangan dan kakinya untuk memanjat anak tangga, serta mengendarai mainan roda empat. Pada usia 18-24 bulan, anak-anak yang baru belajar berjalan dapat berjalan cepat dan berlari untuk jarak yang pendek, menyeimbangkan kaki mereka dalam posisi berjongkok sambil bermain dengan benda-benda di atas lantai,dll.
b.      Keterampilan Motorik Halus
Keterampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada di seluruh tubuh, seperti menyentuh dan memegang.[11] Pada saat baru dilahirkan, bayi masih mengalami kesulitan dalam mengontrol keterampilan motorik halusnya.

3.   Perkembangan Emosi
a.   Usia 0.0 – 8 Minggu
Emosi anak sangat bertalian dengan emosi indrawi (fisik). Dengan kualitas perasaan: senang dan tidak senang jasmaniah.
b.   Usia 8 Minggu – 1 Tahun
Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang. Anak merasa senang ( tersenyum) bila melihat mainan yang digantungkan di depan matanya. Tidak merasa senang (menangis) terhadap benda / orang asing / situasi yang tidak di kenalnya. Pada fase ini perasaan anak mengalami diferensiasi ( penguraian).
       c.  Usia 1,0 Tahun – 2,0 tahun
Pada usia ini, perkembangan emosinya sbb:
1.            Emosinya sudah terarah pada sesuatu
2.            Sejajar dengan perkembangan bahasa yang sudah dimulai pada usia 2 tahun
3.            Sifat-sifat perasaan anak pada fase ini :
·         Labil (mudah kembali berubah)
·         Mudah tersulut (di pengaruhi) tetapi tidak bertahan lama dan sifatnya dangkal

Perkembangan Kepribadian
Pada masa ini masih berkembang sikap egosentris. Anak memandang segala sesuatu dilihat dari sudut pandang sendiri, dan ditujukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Bahkan tidak ada sedikit pun kepedulian terhadap lingkungannya, yang sebenarnya tidak memungkinkan untuk memenuhi keinginannya. Sikap ini mempengaruhi sikap sosialnya. Seperti :
a.    Semua orang harus melayani dirinya
   b.    Segala sesuatu yang di kehendakinya harus ada dan harus di penuhi.
      c.    Semua orang harus tunduk pada kehendaknya.[12]
      d.    Bahkan ada juga seorang bayi yang jatuh sakit manakala keinginannya tidak
             terpenuhi, namun kembali sembuh , manakala keinginannya telah terpenuhi.


B. Perkembangan Fisik dan Psikis Manusia Pada Fase Anak-anak Awal
                        Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan. Di muka telah dikemukakan bahwa perkembangan anak antara akhir tahun pertama dan tahun ke empat terjadi dengan kemajuan-kemajuan yang pesat. Namun begitu, mengenai perkembangan psikomotoriknya akan lebih baik untuk mengambil batas sampai anak usia 5 tahun, karena lebih mudah untuk mengadakan pemisahan  antara umur 5 dan 6 dari pada 3 dan 4 tahun.Masa anak-anak awal sering disebut juga masa prasekolah.

1.                                                                          Perkembangan Fisik
Selama masa anak-anak awal, pertumbuhan fisik berlangsung lambat dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan selama masa bayi. Meskipun selama masa anak-anak petumbuhan fisik mengalami perlambatan. Namun, keterampilan-keterampilan motorik kasar dan motorik halus justru berkembang pesat.
Anggota-anggota badan tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-beda. Tiap anak mempunyai tempo perkembangannya sendiri, meskipun ada norma-norma yang dapat dipakai sebagai ukuran perkembangan normal. Proporsi badan dan jaringan urat daging dapat dikatakan tetap sampai kurang lebih tahun ke 5. Sekitar tahun ke 5 mulailah apa yang disebut "Gestaltwandel" pertama (Zeller, 1936). Hal ini berarti bahwa anak yang sampai sekarang mempunyai kepala yang relatif besar dan anggota badan yang pendek akan mulai mempunyai proporsi badan yang seimbang. Anggota-anggota badannya menjadi lebih panjang , perutnya mengecil dan kepalanya dibanding dengan bagian-bagian badan yang lain mendapatkan proporsi yang normal. Semula jaringan-jaringan tulang dan urat daging lebih berkembang menjadi lebih berat. Jaringan lemak bertambah lebih lambat.
Selama masa anak-anak awal, tinggi rata-rata anak bertumbuh 2,5 inci dan berat bertambah antara 2,5 - 3,5 kg  tiap tahunnya. Pada usia 3 tahun tinggi anak sekitar 38 inci dan beratnya sekitar 16,5 kg. Pada usia 5 tahun tinggi anak mencapai 43,6 inci dan beratnya 21,5 kg ( Mussen,Conger & Kagan, 1969). Ketika anak usia prasekolah bertumbuh makin besar, persentase pertumbuhan dalam tinggi dan berat berkurang setiap tahun. Selama masa ini, baik laki-laki maupun perempuan terlihat makin langsing, sementara batang tubuh mereka makin panjang.[13]
Perkembangan fisik yang sangat penting selama masa anak-anak awal ialah perkembangan otak dan sistem saraf yang berkelanjutan. Pertumbuhan otak pada awal masa anak-anak disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran urat saraf yang berujung di dalam  dan di antara daerah-daerah otak. Beberapa pertambahan ukuran otak juga disebabkan oleh pertambahan penglihatan yaitu suatu proses di mana sel-sel urat saraf ditutup dan disekat  dengan suatu lapisan sel-sel lemak. Proses ini berdampak terhadap peningkatan kecepatan informasi yang berjalan melalui sistem urat saraf.
Untuk perkembangan fisik anak sangat di perlukan gizi yang cukup. Kekurangan gizi ( malnutrisi) dapat mengakibatkan kecacatan tubuh dan kelemahan mental, mudah (rentan) terhadap penyakit, kurang memiliki kemampuan atau kesiapan mental dan fisik.
2.Perkembangan Motorik
            Sekitar usia 3 tahun, anak sudah dapat berjalan dengan baik. Sekitar usia 4 tahun hampir menguasai cara berjalan orang dewasa. Usia 5 tahun anak sudah terampil menggunakan kakinya untuk berjalan berbagai cara. Juga dapat melakukan tindakan-tindakan tertentu secara akurat seperti melukis, menangkap bola dengan baik,dsb.
3.Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode preoperasional, yaitu tahapan di mana anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis. Periode ini ditandai dengan berkembangnya representasional, yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan menggunakan simbol ( kata, bahasa, gerak, dan benda ). Melalui kemampuan tersebut anak mampu berimajinasi tentang berbagai hal. Namun, ada keterbatasan yang menandai atau yang menjadi karateristik periode preoperasional yaitu: egosentrisme,kaku dalam berfikir, semilogical reasoning.[14]
4.Perkembangan Emosional
Di samping perkembangan fisik dan kognitif, masa awal anak-anak juga ditandai dengan perkembangan emosional. Pada usia 4 tahun, anak mulai menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang lain. Kesadaran ini diperoleh dari pengalamannya. Bersamaan dengan itu, berkembang pula perasaan harga diri yang menuntut pengakuan dari lingkungannya.
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, yaitu takut, cemas, marah, cemburu, kegembiraan (kesenangan, kenikmatan), kasih sayang, phobia, ingin tahu, dsb.
Perkembangan emosi yang sehat sangat membantu bagi keberhasilan anak belajar. Oleh karena  itu, dalam rangka mengembangkan emosi anak yang sehat, guru-guru ( di taman kanak-kanak) dianjurkan memberikan bimbingan kepada mereka.
5.Perkembangan Sosial dan Kepribadian
Pada usia pra sekolah, perkembangan sosial anak sudah tampak jelas. Tanda-tanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah:
b.      Anak mulai mengetahui aturan-aturan
c.       Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan
d.      Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain
e.       Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain / teman sebaya.
[15]Perkembangan sosial dan kepribadian mulai dari usia pra sekolah sampai akhir masa sekolah ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial. Meluasnya lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada diluar pengawasan orang tua. Di samping itu, maka perkembangan motif prestasi dan identitas kelamin sangat penting, tetapi juga perkembangan pengertian norma atau seperti apa yang disebut Piaget moralitas, justru dalam periode ini mendapatkan kemajuan yang essensial.   
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh iklim sosiopsikologis keluarganya. Kematangan penyesuaian sosial anak akan sangat terbantu apabila anak-anak dimasukkan ke taman kanak-kanak (TK).


[1] Dr. agus Sujanto, Psikologi Perkembangan, (Surabaya : Aksara Baru, 1988), 4
[2] Dr. H.Imam Bawani, Perkembangan Jiwa Anak Usia Balita, (Surabaya :Bina Ilmu, 1997),40
[3] Ibid, 42
[4] Dr. agus Sujanto, Psikologi Perkembangan, (Surabaya : Aksara Baru, 1988), 6

[5] Ibid, 8
[6] Desmita,Psikologi Perkembangan,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2009),hal. 91- 92.
[7] Rachmawati, Perkembangan dan Kepribadian Anak,(Jakarta:Erlangga,1988),hal 74.
[8] Syamsu Yusuf,Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005), hal. 151.
[9] Ibid.
[10] Desmita,Op.Cit.,hal.92.
[11] Ibid., hal.99.
[12] Syamsu Yusuf, Op.Cit.,hal.159-160.
[13] Desmita, Op.Cit., hal.127-128.
[14] Ibid.,hal.166.
[15] F.J Monks, dkk. Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya, Hal 183.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar